BerandaBahasaTanah Air atau Tanah Suci?
Bahasa

Tanah Air atau Tanah Suci?

Tanah Air dan Tanah Suci dipahami bukan sebagai sebuah pilihan.

Terakhir diperbarui: 15/03/2025 - 01:05

Bagikan artikel

Dalam perjalanan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 tingkat Asia, timnas Indonesia berhasil dengan susah payah menundukkan tamunya Arab Saudi dengan skor 3-0. Suka cita tentu dirayakan para penggemar olahraga yang dimainkan 90 menit itu. Akan tetapi, ada sebuah video pendek dari pendakwah Habib Husein Jafar Al-Hadar yang mengomentari video dari salah satu warganet yang “mengadu” tanah air dan tanah suci. Hmm, kedengarannya menarik nih buat saya komentari juga.🤭

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Husein Ja’far Al Hadar (@husein_hadar)


Makna Tanah Air dan Tanah Suci

Istilah “tanah air” ini termasuk kata majemuk karena jika dua kata digabungkan maka dapat membentuk arti baru. Dalam konteks bahasan ini, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “tanah air” bermakna negeri tempat kelahiran. Kata tersebut juga dapat diartikan sebagai negeri asal-usul dari keturunan seseorang. Misalnya, ada beberapa pemain timnas sepakbola Indonesia yang meski lahir di luar Indonesia, mereka memiliki orang tua atau kakek neneknya yang lahir di Indonesia.

Sebaliknya, mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, “tanah suci” bermakna daerah atau negara yang dianggap suci oleh para penganut agama. Definisi tersebut menunjukkan bahwa “tanah suci” termasuk dalam frasa nomina karena kata “tanah” sebagai unsur utamanya dan kata “suci” berposisi sebagai kata sifat yang menerangkan dari kata benda tersebut. Frasa ini dipahami secara berbeda oleh beragam umat beragama. Contohnya, muslimin (umat Islam) meyakini tanah suci yang berada di Kota Makkah dan Madinah karena keduanya merupakan daerah utama agama Islam bermula dan secara administratif berada di negara Arab Saudi.

“Menyikapi” Tanah Air atau Tanah Suci

Mengertilah bahwa tanah air dan tanah suci tidak untuk dipilih seperti memilih presiden.

Dua istilah tersebut memang tidak untuk dipilih karena memang berbeda sesuai konteksnya. Jika memang saat pertandingan kemarin, masyarakat Indonesia mau banget timnas jadi peserta Piala Dunia FIFA 2026, ya mau tidak mau harus membela tanah air dengan mendukungnya biar bisa menambah semangat para pemain. Nah, beda lagi kalau konteksnya urusan ibadah haji dan umrah, warga Indonesia yang beragama Islam harus pergi ke tanah suci. Begitulah seperti video pendek sebelumnya. 😊

Sumber: Laman Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Bagikan artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ketuk diluar untuk menutup